Keluarga besar Magister Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Rara Eka Yurika, yang berhasil meraih predikat Wisudawati Terbaik dan Tercepat pada Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026. Capaian IPK sempurna 4.00 dengan lama studi hanya 1 tahun 10 bulan 3 hari bukan hanya menunjukkan kecerdasan akademik, tetapi juga dedikasi, kedisiplinan, dan keikhlasan dalam menempuh perjalanan ilmiah.

Rara telah membuktikan bahwa keberhasilan sejati bukanlah hasil dari proses yang instan, tetapi buah dari kerja keras, doa, dan semangat untuk terus belajar dalam bingkai nilai-nilai Islami.Menurut Moh. Khoerul Anwar, Ph. D., selaku Kaprodi Magister BKI, prestasi ini mencerminkan keseimbangan antara ilmu berbasis teori dan praktis serta spiritual:

“Kami bangga bukan hanya karena nilai 4.00-nya, tapi karena proses di baliknya. Di Magister BKI, kami menanamkan semangat belajar yang integratif dan berakar pada nilai kemanusiaan dan spiritualitas Islam. Capaian seperti ini lahir dari hati yang tulus dan niat yang lurus.”

Program Magister BKI UIN Sunan Kalijaga memang dikenal dengan pendekatan integratif-interkonektif — menggabungkan ilmu modern tentang konseling dengan kearifan Islam. Mahasiswa tidak hanya dibimbing untuk menguasai teori dan riset, tetapi juga diajak memahami makna hidup, nilai kemanusiaan, dan misi pengabdian.

“Prestasi Rara menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan tidak pernah sia-sia. IPK tinggi memang membanggakan, tapi yang lebih penting adalah karakter, empati, dan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambah Khoerul Anwar.

Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa Magister BKI UIN Sunan Kalijaga untuk terus menapaki jalan ilmu dengan semangat lillahita‘ala — menuntut ilmu bukan hanya untuk meraih gelar, tetapi untuk menebar manfaat dan membawa nilai-nilai Islam yang menenteramkan bagi sesama.

✨ Selamat kepada Rara Eka Yurika.
Semoga prestasi ini menjadi awal dari pengabdian yang lebih luas dan berkah yang terus mengalir.
Dari BKI, kita belajar bahwa ilmu sejati bukan sekadar diketahui, tapi dihidupi.