Selayang Pandang

Selayang Pandang Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam


Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam ini merupakan keberlanjutan dari Program Magister di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Cikal bakal Prodi telah berjalan selama 8 tahun sebagai konsentrasi di Program Studi Interdisplinary Islamic Studies yang akar keilmuannya terpisah dengan induk yang melahirkan yakni Fakultas dakwah dan Komunikasi. Kehadirannya saat ini tentu sangatlah dinantikan. Hal ini tidak lepas dari perkembangan situasi yang terjadi saat ini. Pertama, situasi krisis akibat pandemic covid 19 di Indonesia dan dunia belakangan ini, telah menambah catatan krisis dalam berbagai dimensi. Perikehidupan masyarakat di sektor ekonomi, yang terpukul telak, telah menambah daftar krisis yang mendera. Di sisi lain, perubahan global akibat kemajuan teknologi informasi, juga tidak kalah hebat dampaknya terhadap kondisi mental masyarakat yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Belum lagi masalah bencana alam yang kerap kali menghantui kita sebagai negara kepulauan yang rentan dengan peristiwa alam gempa bumi, letusan vulkanik gunung berapi serta banjir yang selalu melanda setiap musim hujan tiba. Kondisi tersebut belum dikalkulasikan dengan fenomena peningkatan angka perceraian, Sementara angka pengangguran usia produktif juga tidak menunjukkan penurunan. 

Di sisi lain, meskipun pusat-pusat rehabilitasi mental dan sosial tumbuh dan bertebaran di berbagai wilayah Indonesia, maupun dunia. Namun, kenyataannya tidak memberikan dampak penurunan terhadap jumlah penderita gangguan mental. Berbagai kondisi tersebut menunjukkan bahwa situasi ini adalah krisis multidimensional yang seharusnya menjadi titik tolak dan peluang untuk merfleksi sistem pendidikan yang lebih tepat sebagai respons. Dan tentunya agar dapat menyelaraskan dengan situasi terkini dan berkelanjutan menyongsong perubahan di masa depan. Program Magister Bimbingan dan Konseling Islam saat ini memosisikan dirinya sebagai Prodi yang dapat bersaing dan menjawab tantangan perubahan dan situasi global, dengan kekhasan pada konseling krisis dan rehabilitasi sebagai keunikannya dalam pengembangan keilmuan bimbingan dan konseling Islam. Hal ini bukan saja karena kondisi tersebut di atas. Tetapi juga atas pertimbangan letak geografis Prodi Magister Bimbingan dan Konseling Islam itu sendiri yang berada di wilayah Yogyakarta yang memiliki gunung aktif Merapi yang setiap tahun selalu mengancam warganya. Belum lagi posisi Yogyakarta itu juga dekat dengan area bencana alam gempa bumi dan tsunami, karena berada di jalur patahan lempeng bumi. Di sisi lain, karena di Yogyakarta itu sendiri juga banyak sekali pusat-pusat rehabilitasi sosial dan mental. Baik yang dikelola swasta maupun instansi pemerintah.

Capaian pembelajaran Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam dirancang dan dikembangkan sebagai keunggulan dan keunikan Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam. Dimana sumber penyusunannya mengacu pada SNPT nomor 3 Tahun 2020 serta ditambahkan sesuai dengan profil lulusan yang dirancang. Untuk Capaian pembelajaran domain sikap, diambil dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi, sedangkan untuk capaian pembelajaran domain pengetahuan dikembangkan berdasarkan SNPT, KKNI, Visi Misi Program Studi, masukan dari berbagai pihak (pakar, alumni, dan stakeholder). Untuk Domain sikap bahan kajian tidak eksplisit karena dibentuk melalui semua proses pembelajaran selama menjadi mahasiswa di Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam sehingga bahan kajian dan mata kuliah hanya muncul pada domain pengetahuan dan keterampilan.
Sejumlah Perguruan Tinggi telah membuka Program Magister bidang Bimbingan dan Konseling, namun demikian pangsa pasar Program Magister Bimbingan dan Konseling Islam masih terbuka luas. Keunikan model integrasi antara Bimbingan dan Konseling dengan ilmu-ilmu keislaman menjadi ciri khas pengembangan keilmuan yang multidisipliner dalam Bimbingan Konseling Islam.

Program magister BKI UIN Sunan Kalijaga memiliki keunggulan mengintegrasikan perspektif pendekatan Islam dengan paradigma konseling krisis dan rehabilitasi dalam pengembangan kurikulumnya. Selain itu, strategi kurikulum yang dibentuk berdasarkan peminatan, sehingga selain bidang pendidikan, mahasiswa dapat memilih Bidang Keahlian dalam bidang konseling industri dan konseling rehabilitasi. Pada tiap peminatan corak utamanya yaitu adanya pendekatan konseling Islam sebagai dasar pengembangan keilmuan.
Potensi calon mahasiswa Magister Bimbingan Konseling Islam sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya sebaran program sarjana bimbingan dan konseling Islam (23 Prodi), Bimbingan dan konseling pendidikan islam (7 Prodi) dan Bimbingan penyuluhan islam (15 Prodi). Ketiga prodi tersebut merupakan satu rumpun keilmuan di bidang Bimbingan Konseling Islam. Sebaran prodi tersebut dari sabang-merauke dengan distribusi yang dapat dilihat dari gambar. Selain itu, Magister Bimbingan Konseling Islam tentunya dapat menerima calon mahasiswa dari program sarjana Bimbingan Konseling yang tersebar di perguruan tinggi di Indonesia.