Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menyelenggarakan ujian tesis perdana sebagai tonggak penting dalam sejarah pengembangan akademik program ini. Ujian tersebut berlangsung pada Selasa, 3 Juni 2025, bertempat di Ruang Munaqasyah FDK, dan diikuti oleh Reni Khofifah, S.Sos., mahasiswa angkatan pertama Magister BKI.

Reni Khofifah mengangkat judul tesis:
"Peran Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam Mengembangkan Regulasi Emosi pada SiswaDisleksia di SDN Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta."

Ujian ini dipandu oleh tim penguji yang terdiri dari Dr. H. Muhsin, S.Ag., M.A., M.Pd (Penguji I), Moh. Khoerul Anwar, Ph.D (Penguji II), dan Dr. Irsyadunnas, M.Ag (Ketua Sidang dan Pembimbing).

Penelitian ini menyoroti kontribusi strategis Guru Pembimbing Khusus (GPK) dalam mendampingi anak dengan disleksia, khususnya dalam mengembangkan kemampuan regulasi emosi. GPK menjalankan berbagai peran penting seperti pendamping, demonstrator, pengelola kelas, motivator, fasilitator, evaluator, dan mediator. Dalam pendekatan Islam, model regulasi emosi yang digunakan meliputi displacement, adjustment, coping, dan regresi, dengan strategi utama seperti cognitive reappraisal dan expressive suppression. Penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara peran GPK sebagai motivator dan keberhasilan anak dalam menerapkan model adjustment secara islami, yang berdampak positif terhadap perkembangan emosional dan semangat belajar anak disleksia. Temuan penting ini menunjukkan bahwa peran aktif GPK tidak hanya membantu anak dalam mengelola emosi secara adaptif, tetapi juga mendukung peningkatan kemampuan akademik serta penumbuhan minat dan bakat anak secara lebih terarah.

Sidang berlangsung secara lancar, akademis, dan penuh apresiasi. Keberhasilan ujian tesis perdana ini menjadi tonggak bersejarah bagi Program Magister BKI, sekaligus menegaskan komitmen program studi dalam menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik dan kontributif terhadap isu-isu sosial yanginklusif serta pengembangan konseling Islam berbasis nilai. (lkt/mrl)